Rizza Aria Ferdian
Minggu, 28 November 2021
latihan materi Teks Anekdot
Membandingkan Teks cerita dengan Teks Anekdot
Bacalah kedua teks di bawah ini untuk bisa membandingkan dan meng identifikasi jenis teks anekdot ! Teks 1
Diceritakan hiduplah seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Tugasnya ialah merawat serta menjaga seluruh domba majikannya. Selama menjalani tugasnya, majikan anak tersebut selalu berpesan padanya apabila terdapat serigala yang mendekat, ia bisa berteriak meminta tolong kepada orang-orang desa setempat. Memiliki rutinitas yang hanya menggembalakan domba di tepi hutan membuat anak itu merasa bosan. Sampai akhirnya terbesit untuk melakukan tindakan tak terduga. Sang anak tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini, tolong!” Mendengar teriakan tersebut, warga desa pun datang menghampiri dan berniat menolong anak tersebut dari serangan serigala. Namun sesampainya di dekat sang anak, ternyata anak gembala hanya bercanda dan melakukannya karena bosan. Warga pun kesal lalu kembali pulang. Tak hanya dilakukan sekali, selang beberapa hari kemudian anak gembala kembali melakukan kegiatan yang sama dengan berteriak meminta tolong. Lagi-lagi warga tertipu dan membuat mereka kesal karena si anak gembala hanya tertawa melihat kekesalan warga. Sampai pada suatu sore, datanglah segerombolan serigala dan langsung memangsa domba yang digembalakannya. Merasa terancam dan ketakutan, si anak langsung berteriak meminta tolong. Namun naas, kali ini tidak ada warga yang datang karena sudah tidak percaya dengannya. Para serigala pun berhasil memangsa banyak domba dan membawa masuk ke dalam hutan. Kejadian tersebut membuat si anak gembala menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Teks 2
Alkisah, terdapat seorang pengemis tua yang sedang meminta-minta kepada anak muda. "Nak, minta sedekahnya, Nak," pinta si pengemis tersebut. Si anak muda lantas mengambil uang sepuluh ribuan di sakunya. Diberikannya uang tersebut kepada sang pengemis tua sambil berkata, "Kembali lima ribu ya, Pak!" pinta pemuda tersebut. Bapak pengemis tua tersebut kemudian menyodorkan mangkuk yang berisi uang kembalian, "Ini, Nak, kembaliannya silakan diambil." "Tunggu Pak, kembaliannya kok tujuh ribu, ini kelebihan Pak," ucap pemuda tersebut keheranan. "Oh, tidak apa-apa, Nak. Ambil uang itu, anggap saja saya bersedekah."
1. setelah kalian membaca jawablah pertanyaan di bawah ini !
a. Jenis teks bacaan nomor berapakah yang termasuk teks anekdot sebutkan disertai alasannya !
b. Jenis teks manakah yang termasuk teks cerita fiksi ! sebutkan dan jelaskan alasannya
2. sebutkan sindiran dalam teks anekdot tersebut ditujukan kepada siapa dan jelaskan maksudnya !
LATIHAN / TUGAS MENGANALISIS TEKS LAPORAN OBSERVASI KELAS X SMK
Cermati laporan hasil observasi!
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus
bertambah selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun
manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah
dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah
bagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun- daun kering, dan lain sebagainya. Sampah ini dapat diolah
menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah
diuraikan atau undegradable. Contoh
sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik,
kayu, kaca, kaleng, dan lain sebagainya. Sampah anorganik di daur ulang oleh
industri rumahan untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang
usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat,
cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat
berupa sampah rumah tangga misalnya
seperti sampah dapur,
kebun, plastik, metal,
gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini
dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi)
dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu
proses biologi. Sampah padat non-biodegradable
ada dua jenis yaitu
recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah
kembali).
Sampah cair adalah
bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi, misalnya
seperti limbah. Limbah
adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi
menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitam adalah
sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet,
sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah alam adalah sampah yang diproduksi oleh alam dan
diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun
kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia
adalah istilah yang digunakan terhadap
hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif
bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan
penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh
kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi
sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah
industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir
yang merupakan hasil
dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif
berbahaya bagi lingkungan dan
kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap
kesehatan manusia. Oleh karena itu, sampah nuklir disimpan di tempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas, tempat-tempat yang
dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.
a. Setelah membaca teks laporan observasi di atas
maka klasifikasikan informasi teks
sesuai dengan tabel berikut
No. |
Jenis sampah |
Penjelasan /ciri |
Contoh |
Proses daur ulang / dampak / solusi penanganan |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Upaya apa yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah untuk menangani
sampah ?
c. Hal apa sajakan
yang sudah kalian lakukan untuk menangani sampah ?
d. fakta yang terjadi tentang sampah dilingkungan sekitar kalian atau
lingkungan tempat tinggal ?
MATERI TEKS HIKAYAT KELAS X
Pengertian Hikayat
Hikayat adalah cerita
Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan
kesaktian tokoh-tokohnya. (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 107). Kisahnya sendiri
banyak berisi tentang budaya, moral, dan nilai-nilai kehidupan lain, sehingga
kita dapat memetik pelajaran sebagai cermin kehidupan kita.
Karakteristik Teks Hikayat
Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang cukup berbeda dengan
yang lain. Oleh karena itu, hikayat memiliki karakteristik kuat yang membedakannya.
Karakteristik tek hikayat menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 199) meliputi
beberapa poin di bawa ini.
1. Kemustahilan,
artinya dalam hikayat terdapat banyak hal yang tidak logis atau tidak bisa
dinalar, meliputi dari segi bahasa maupun cerita, contohnya: bayi lahir
disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang, dsb.
2. Kesaktian,
berarti tokoh di dalam hikayat memiliki kesaktian yang tidak dapat dilakukan
oleh manusia biasa, seperti: mengubah wujud menjadi binatang, mampu melenyapkan
bangunan hanya dengan satu jentikkan jari saja, dsb.
3. Anonim,
maksudnya tidak diketahui secara jelas siapa penulis atau penceritanya karena
hikayat diceritakan secara lisan dan turun-temurun.
4. Istana
Sentris,
hikayat selalu bertema dan berlatar suatu kerajaan.
Ciri Ciri Teks Hikayat
Berdasarkan pada berbagai penjelasan dan pendapat di atas, maka
dapat ditarik bahwa ciri-ciri hikayat juga dapat meliputi beberapa poin di
bawah ini.
1. Merupakan
cerminan realitas kehidupan rakyat setempat (cerita rakyat).
2. Berhubung
pada dasarnya hal yang diungkapkan pengarang disampaikan dengan jalan
menceritakan, meriwayatkan, dan mendongengkan, maka jenis karangan yang
digunakan adalah narasi.
3. Dilandasi
oleh adanya unsur “cerita” atau “dongeng”, maka hikayat berkesan rekaan atau fiksional.
4. Hikayat
umumnya bermotifkan keajaiban dan kesaktian.
5. Isi
yang dikandung hikayat umumnya menyingkap kehidupan tokoh besar seperti raja
dan keluarganya, pahlawan, atau seseorang yang sakti dan berpengaruh terhadap
masyarakat luas.
Struktur Teks Hikayat
Struktur teks hikayat secara umum masih sama dengan teks narasi.
Berikut adalah beberapa struktur tersebut.
1. Orientasi,
merupakan pengenalan latar, tokoh, dan kisah baik dari segi waktu, tempat
maupun peristiwa. Orientasi juga biasanya menata berbagai adegan dan
menjelaskan hubungan antartokoh.
2. Komplikasi,
bagian di mana konflik mulai muncul. Konflik adalah pertentangan atau
kesukaran-kesukaran yang dialami tokoh utama dalam hikayat. Bagian ini akan
berangsur terus bertambah hingga akhirnya memuncak mencapai bagian klimaks.
3. Resolusi,
merupakan penyelesaian dari berbagai konflik yang terjadi. Resolusi juga dapat
diiringi oleh koda atau kesimpulan dan amanat akhir terhadap kondisi yang
dialami oleh tokoh utama.
Kaidah Kebahasaan Teks Hikayat
Dari segi bahasa, hikayat memiliki kekhasan khusus, yakni
menggunakan bahasa Melayu klasik yang ditandai dengan penggunaan banyak kata
penghubung dan kata-kata arkais. Selain itu, karena hikayat juga masih
merupakan teks narasi, karakteristik bahasa yang sama juga menaunginya,
meliputi beberapa poin di bawah ini.
1. Menggunakan
kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan: aku, mereka, dia.
2. Penggunaan
kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana),
contoh latar tempat: Kerajaan
itu amatlah megah, tanahnya subur sehingga rakyatnya pun makmur. Emas dan
berlian bertaburan di dinding istana, dan lumbung padi rakyatnya selalu terisi.
3. Menggunakan
pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus, conntohnya: menjulang, memancung.
4. Banyak
memakai kata sambung urutan waktu: kemudian,
sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum.
5. penggunaan
kata sambung urutan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan
latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat, contohnya: Dua tahun kemudian, sang Pangeran
pulang membawa janjinya. Akhirnya, Sultan dapat merestuinya sebagai
menantunya.
Hikayat Abu Nawas dan Rumah
yang Sempit
Pada suatu hari,
ada seorang
laki-laki datang ke rumah Abu Nawas. Lelaki itu hendak mengeluh
kepadanya mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Dia sedih karena rumahnya
terasa sempit ditinggali banyak orang.
“Abu Nawas, aku memiliki
seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka
mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah
tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus
kulakukan,” kata lelaki itu.
Mendengar penuturan
laki-laki yang sedang sedih tersebut, Abu Nawas kemudian berpikir sejak. Tak
berapa lama, sebuah ide terlintas di kepalanya.
“Kamu mempunyai domba di
rumah?” Tanya Abu Nawas padanya. “Aku tak menaiki domba, jadi aku tak
memilikinya,” jawabnya. Setelah mendengar jawabannya, dia meminta lelaki
tersebut untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menaruh di rumah.
Pria itu kemudian
menuruti usul Abu Nawas dan kemudian pergi membeli seekor domba. Keesokan
harinya, dia datang lagi ke rumah Abu Nawas. “Bagaimana ini? Setelah aku
mengikuti usulmu, nyatanya rumahku menjadi tambah sempit dan berantakan,”
keluhnya.
“Kalau begitu, cobalah
beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu,” jawab Abu Nawas.
Kemudian, pria itu bergegas pergi ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi.
Namun, bukannya seperti yang diharapkan, rumahnya justru semakin terasa sempit.
Dengan perasaan jengkel,
dia pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengadu yang ketiga kalinya. Dia
menceritakan semua apa yang terjadi, termasuk mengenai istrinya yang menjadi
sering marah-marah karena domba tersebut. Akhirnya, Abu Nawas menyarankannya
untuk menjual semua domba yang dimiliki.
Keesokan harinya, kedua
orang tersebut bertemu kembali. Abu Nawas kemudian bertanya, “Bagaimana keadaan
rumahmu sekarang, apakah sudah lebih lega?”
“Setelah aku menjual
domba-domba tersebut, rumahku menjadi nyaman untuk ditinggali. Istriku pun
tidak lagi marah-marah,” jawab pria tersebut sambil tersenyum. Akhirnya, Abu
Nawas dapat menyelesaikan masalah pria dan rumah sempitnya itu.
MATERI SINGKAT TEKS EKPSOSISI KELAS X SMK
Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung
sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan
akurat. Pendapat lain menyatakan bahwa Teks Eksposisi adalah jenis atau ragam
teks yang memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang
suatu topik. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan non
fiksi.
Ragam teks Eksposisi ini sering
digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun tulisan.
Misalnya, ketika kalian melakukan diskusi dalam forum seminar, seseorang yang
menyampaikan argumen dalam debat pendapat dan sebagainya.
Untuk memperjelas uraian, dapat
dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang
eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Teks Eksposisi layaknya teks
yang lain, yakni memiliki struktur.
Tujuan Teks Eksposisi
Adalah Untuk menjelaskan
informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga
dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara
rinci dari suatu hal atau kejadian.
Ciri-Ciri Teks Eksposisi
1.
Singkat dan Padat
2. Gaya
informasi yang mengajak.
3. Penyampaian
teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
4. Menjelaskan
informasi-informasi pengetahuan.
5. Tidak
memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap pembacanya.
6. Teks
eksposisi bersifat objektif dan netral.
7. Penjelasannya
disertai data-data yang akurat.
8. Fakta
digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.
9. Umumnya
menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana
Struktur Teks Eksposisi
a.Pernyataan
Umum atau Tesis
Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik
sekaligus menempatkan pembaca pada posisi tertentu. Karena dengan teks yang
digunakan penulis itu ingin mengemukakan pendapat, maka pembaca bisa berada
pada posisi yang sependapat atau pada posisi yang bersebrangan dengannya.
b.Argumentasi
atau alasan
Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau
alasan. Panjang dan pendeknya bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang
telah kalian kenalkan secara garis besar di dalam pernyataan umum, kemudian
kalian menyebutkan ulang dan menjabarkan argumen tersebut dalam
paragraf-paragraf. Pengembangan argumen menjadi paragraf ini dilakukan melalui
penyajian contoh dan alasan.
Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan
pada argumen yang telah disajikan di dalam bagian sebelumnya. Pengulangan opini
bersifat pilihan, sehingga tidak semua teks Eksposisi mempunyainya.
jenis-jenis teks eksposisi yang diantaranya yaitu:
Eksposisi definisi yaitu suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.
Eksposisi proses yaitu
langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
Eksposisi ilustrasi yaitu
teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan
caranya memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik
lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
Eksposisi laporan yaitu
paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian
tertentu.
Eksposisi perbandingan yaitu
eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang
lain.
Eksposisi pertentangan yaitu
eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal
lainnya.
Senin, 27 Februari 2017
Minggu, 19 Februari 2017
Senin, 06 Februari 2017
TEKS EKSPLANASI
a. Definisi teks eksplanasi
- Pernyataan Umum
- Deret Penjelas
- Penutup/Interpretasi
- Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants), misalnya gempa bumi, banjir, hujan, dan udara.
- Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah
- Menggunakan konjungsi waktu atau klausal, misalnya jika, bila, sehingga, sebelum, pertama dan kemudian.
- Bahasanya ringkas menarik dan jelas