Minggu, 11 Desember 2011

SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN PRAKERIN

PETUNJUK PENYUSUNAN PENULISAN LAPORAN PKL

A. Bahan dan Ukuran Kertas

1. Laporan PKL, Proposal, Seminar Hasil dan Skripsi diketik di atas kertas kwarto ukuran 21,59 cm x 29,74 cm dengan berat 80 gram

2. Tidak boleh diketik secara timbal-balik

3. Batas pengetikan yaitu :

a. Batas atas (top) = 4 cm

b. Batas kiri (left) = 4 cm

c. Batas bawah (bottom) = 3 cm

d. Batas kanan (right) = 3 cm

B. Aturan Pengetikan

1. Penulisan skripsi, Proposal, Seminar hasil dan laporan PKL diketik dengan menggunakan font Times New Roman dengan size 12.

2. Untuk pengetikan Cover dan lembar pengesahan, dan lainnya ukurannya dapat dilihat pada sudut kanan (lihat contoh formatnya).

3. Jarak pengetikan antara dua baris, dibuat 2 (dua) spasi (double).

4. Abstrak, tabel, gambar, symbol, daftar isi diketik dengan jarak 1 (satu) spasi (single).

5. Penggunaan rumus-rumus, diketik dengan jarak spasi sesuai kebutuhan.

6. Alinea baru, dibuat dalam 7 ketukan atau dengan 1 x Tab.

7. Ruangan naskah pengetikan harus diisi secara penuh, artinya dimulai dari batas tepi kiri sampai dengan batas tepi kanan dan batas tepi kiri atas sampai dengan batas kanan bawah.

8. Bilangan harus diketik dengan angka, misalnya 10 kg (kecuali pada awal kalimat)

9. Bilangan desimal yang digunakan harus diatndai dengan koma, bukan dengan titik misalnya 10,5 kg

10. Untuk penggunaan satuan yang akan dipakai di dalam penulisan, harus menggunakan satuan internasional (SI) dan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik dibelakangnya, misalnya m, gr, kg, cm, mm, m dan seterusnya.

C. Awal Kalimat

1. Kata sambung seperti, dan, tetapi atau yang lainnya tidak boleh dijadikan sebagai awal kalimat.

2. Bilangan, lambang atau rumus, yang dijadikan sebagai awal kalimat penulisannya harus dieja, misalnya dua puluh tahun berikutnya (bukan ditulis 20 tahun berikutnya).

D. Judul bab, Sub judul, Sub-sub judul dan lainnya

1. Judul bab harus diketik dengan huruf besar semua, diketik tebal, terletak ditengah, diberi nomor huruf romawi dan diakhiri dengan tanda titik dengan size 14.

2. Sub judul ditulis mulai dari tepi kiri, semua kata diawali dengan huruf besar (kecuali kata penghubung, kata depan). Diketik tebal, tanpa diakhiri dengan tanda titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea/paragraph baru (7 spasi atau 1 x tab).

3. Sub-sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, diketik tebal, kata pertama diawali dengan huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub-sub judul dimulai dengan alinea/paragraf baru.

E. Rincian ke Bawah

1. Jika pada naskah pengetikan laporan PKL, Proposal, Seminar Hasil dan ujian comprehensive/skripsi ada rincian (urutan yang disusun ke bawah), dapat menggunakan angka atau huruf sesuai dengan derajat rinciannya.

2. Penggunaan tanda -, *, +, >, ®, Þ, ·, ¨, ¿, Ö atau simbol yang semacamnya, tidak dibolehkan.

F. Penomoran Halaman

1. Abstrak, halaman persembahan/motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil, misalnya i, ii, iii dan seterusnya yang berada halaman tengah bawah.

2. Mulai dari halaman awal bab sampai halaman terakhir, termasuk lampiran diberi nomor halaman dengan angka Arab, misalnya 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.

3. Setiap halaman dari judul bab, nomor halaman berada ditengah bawah, selanjutnya berada dipojok kanan atas.

G. Tabel dan Gambar

G.1. Tabel

1. Tabel diberi nomor urut Arab, misalnya Tabel 1, Tabel 2 dan seterusnya.

2. Tabel yang dibuat harus berada ditengah halaman

3. Penulisan judul tabel dimulai dimulai dari kiri atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik

4. Setiap kata dari judul tabel ditulis dengan huruf besar (capital).

5. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumklan nomor tabel dan ditulis kata “lanjutan” tanpa judul.

6. Kalau tabel dibuat memanjang, maka bagian atas tabel (judul tabel) harus diletakkan disebelah kiri dan nomor halaman tetap.

7. Tabel yang lebih dari 2 (dua) halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.

8. Kutipan/sumber dari tabel ditulis dalam tanda kurung, tereletak dibawah tabel sebelah kiri dengan format (nama pengarang, judul buku, tahun terbit), dengan size 10 tebal.

G.2. Gambar

1. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut dengan gambar (tanpa dibedakan)

2. Gambar diberi nomor urut Arab, misalnya Gambar 1, Gambar 2 dan seterusnya.

3. Gambar yang dibuat harus berada ditengah halaman

4. Penulisan judul gambar diletakkan di tengah bawah gambar, tanpa diakhiri dengan titik

5. Setiap kata dari judul gambar ditulis dengan huruf besar (capital).

6. Keterangan gambar dituliskan pada tempat yang kosong pada halaman yang sama (bila memungkinkan)

7. Bila gambar dibuat melebar, maka bagian atas gambar diletakkan disebelah kiri dan nomor halaman tetap.

8. Untuk gambar grafik, skala dan satuan harus dibuat dengan sejelas mungkin.

9. Kutipan/sumber dari gambar ditulis dalam tanda kurung, terletak dibawah gambar sebelah kiri dengan format (nama pengarang, judul buku, tahun terbit), dengan size 10 tebal.

H. Penggunaan Bahasa dan Kalimat

1. Proposal, seminar hasil dan skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baku, sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).

2. Sedapat mungkin gunakan istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan.

3. Jika terpaksa menggunakan istilah atau kata-kata asing, harus dijelaskan atau ditulis dengan tanda khusus secara konsisten (misalnya ditulis dengan miring).

4. Pemenggalan kata supaya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar.

5. Kata hubung, misalnya ‘sehingga’, ‘sedangkan’, ‘meskipun’, ‘dan’, tidak boleh dipakai sebagai awal kalimat.

6. Awalan ‘ke’ dan ‘di’ harus dibedakan dengan kata depan ‘ke’ dan ‘di’

7. Kata ‘dimana’ dan ‘dari’, sebagai terjemahan dari ‘where’ dan ‘of’ dalam bahasa inggris kurang tepat pemakaiannya dalam bahasa Indonesia yang baku.

8. Kalimat sedapat mungkin ditulis tanpa menggunakan kata ganti orang, misalnya kami, kita, penulis (kata penulis hanya dapat digunakan pada kata pengantar, bukan pada isi skripsi, proposal, seminar hasil dan laporan PKL).

SISTEMATIKA UNSUR LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK DCI TASIKMALAYA

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

1.2 Organisasi Perusahaan

1.3 Bidang Usaha/Produk

1.4 Fasilitas

BAB II URAIAN KEGIATAN

2.1 Sistem Penugasan kerja

2.2 Rangkuman Pekerjaan Yang Dilakukan Selama PKL

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Lampiran

- Standard Operation Procedure

- Job Description

- Laporan Mingguan Dan Detail Pekerjaan

- Dll

BAB I

PENDAHULUAN

Sub Bab : ukuran tulisan 12, style Bold Title Case (tebal, kapital hanya pada awal kata), contoh :

1.1 Organigram Perusahaan

Anak Sub Bab : Ukuran tulisan 12, style Bold small caps (tebal, kapital hanya pada awal judul), contoh :

2.1.1 Ruang lingkup pekerjaan

1. Istilah asing

Istilah-istilah yang menggunakan bahasa asing menggunakan style italic small (kata yang ditulis miring), contoh : centered.

5.2.2 Penomoran dan Spasi

Untuk keseragaman penulisan maka penomoran bab menggunakan angka romawi, sub bab dan anak sub bab menggunakan angka latin

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Sub Bab I

1,5 cm atau 15 ketukan

Dalam rangka ………………….




1.1.1 Anak sub bab 1.1

2 x 1.5 spasi

Untuk mengantisipasi……

1.2 Sub Bab I

5.2.3 Letak Nomor Dan Halaman Dan Tipe Huruf

- Nomor halaman diletakkan di sudut kanan bawah.

- Untuk nomor halaman sebelum isi, seperti kata pengantar, daftar isi dan seterusnya menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii dan seterusnya).

- Untuk nomor isi menggunakan angka latin (1, 2, 3 dan seterusnya).

5.2.4 Format Sampul Muka

Penulisan pada sampul muka disajikan dengan posisi simetris tengah (centered) dengan ketentuan sebagai berikut :




5.2.5 Format Lembar Pengesahan

Penulisan pada lembar pengesahan disajikan dengan posisi simetris tengah (centered) dengan ketentuan sebagai berikut :


5.2.6 Penjelasan Isi Laporan

5.2.6.1 Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan bagian dari laporan yang berfungsi untuk mengantar pembaca pada permasalahan atau materi yang diungkapkan di dalam laporan. Oleh karena itu, kata pengantar lazimnya memberikan gambaran umum tentang isi sebuah laporan. Dengan membaca kata pengantar, seseorang dapat mengetahui maksud penulisan dari laporan, hal-hal yang dikemukakan dalam dan pihak-pihak tertentu yang memberikan sumbangan, baik dana, pikiran maupun data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan itu.

Kata pengantar biasanya menyatakan puji syukur kepada Tuhan, informasi singkat tentang laporan, penjelasan singkat tentang pelaksanaan penulisan laporan, dan ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak tertentu yang telah memungkinkan terlaksananya penulisan laporan itu.

5.2.6.2 Daftar Isi

Daftar isi merupakan daftar yang berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pembaca tentang isi sebuah tulisan. Dalam daftar isi seluruh unsur yang terdapat di dalam buku dicantumkan secara terinci dan disertai pula nomor halamannya.

Penyajian daftar isi disajikan secara sistemeatik, dimulai dari bagian awal sebuah karya tulis (setelah halaman judul) hingga bab penutup. Jadi, untuk halaman judul tidak perlu dicantumkan di dalam daftar isi.

5.2.6.3 Daftar Tabel dan Daftar Gambar

Daftar tabel dan daftar gambar perlu dicantumkan jika di dalam laporan terebut terdapat tabel dan gambar. Pencantuman daftar itu dimaksudkan untuk memberikan petunjuk kepada pembaca bahwa di dalam laporan itu terdapat gambar atau tabel tertentu yang lebih dari satu. Jika hanya terdiri dari satu buah, daftar tabel dan daftar gambar tidak perlu dicantumkan.

5.2.6.4 Daftar Lampiran

Daftar lampiran berisikan judul-judul dari setiap lampiran yang terdapat di dalam laporan, seperti lampiran pekerjaan tiap mingguan dan gambar-gambar yang tidak bisa dimasukkan kedalam isi tulisan.

5.2.6.5 Bab I Pendahuluan

Bab pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan dan arah penulisan.

Bagian-bagian bab pendahuluan :

a. Sejarah

Yaitu berisikan sejarah singkat tentang perusahaan yang dijadikan tempat PKL seperti contoh : ”Perusahaan Berkah Alam didirikan pada tahun 1983 oleh dua keluarga yaitu keluarga Bapak Ir. Hadiwijaya dan Bapak Drs. Imam Gozali.............”

b. Organisasi Perusahaan

Berisikan struktur organisasi dari perusahaan yang biasanya dibuat dalam bentuk flow chart

c. Bidang Usaha/Produk

Menjelaskan produk-produk apa saja yang di produksi di perusahaan tersebut dan bergerak di bidang usaha apa.

d. Fasilitas

Menjelaskan fasilitas fasilitas apa saja yang dimiliki oleh perusahaan tempat PKL tersebut dalam proses produksinya.

5.2.6.6 Bab II Uraian Kegiatan

a. Sistem Penugasan kerja

Pada bagian ini berisikan penjelasan mengenai tugas yang diberikan, dapat dijabarkan dalam waktu dan tempat penugasan, ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan Seperti contoh : ”Selama melakukan Program PKL di PT. Berkah Alam mulai dari tanggal 17 s/d 29 September 2014, penulis ditempatkan pada Divisi Maintenance...................”

b. Rangkuman Pekerjaan Yang Dilakukan Selama PKL

Menjelaskan hal-hal pokok pekerjaan yang dilakukan selama PKL yang berupa gambaran umum dari pekerjaan yang telah dilakukan.

5.2.6.7 Bab III Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan gambaran umum yang diperoleh dari hasil analisis pembahasan dan relevansinya dengan tujuan serta hasil yang diharapkan. Setiap pokok masalah yang merupakan temuan dari hasil analisis pembahasan itu dikemukakan pada bagian ini. Demikian pula, keterkaitan antara pembahasan itu dengan tujuan dan hasil yang diharapkan hendaknya juga dicantumkan pada bagian ini

a. Saran

Saran merupakan suatu bagian dari karya tulis yang pencantumannya bergantung pada penulis. Jika penulis merasa perlu memberikan saran mengenai masalah yang dihadapi, bagian itu dengan sendirinya perlu dicantumkan . Sebaliknya, jika penulis tidak merasa perlu memberikan saran kepada pembaca, bagian itu tidak perlu dicantumkan. Dalam hal ini, saran pada dasarnya merupakan imbauan penulis kepada pihak lain untuk menangani suatu masalah yang belum sempat dibahas oleh penulis karena keterkaitan dengan masalah utama yang dibahas agak jauh

5.2.6.8 Lampiran

Lampiran merupakan suatu bagian tambahan dalam penulisan laporan yang memuat keterangan penunjang sehubungan dengan data atau permasalahan yang di bahas. Sebagai keterangan tambahan, keberadaan lampiran di dalam laporan ini tidak bersifat wajib.

Kamis, 17 November 2011

Analisa Diri

Pengantar
Analisa Diri terdiri dari dua kata yaitu: analisa yang berarti meneliti, introspeksi atau dalam istilah arabnya muhasabah. Sedangkan Diri berarti: aku, ego, saya, beta dan sebagainya. Jadi Analisa diri adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk meneliti diri kita sendiri. Menganalisa diri penting dilakukan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita? Dan apa seharusnya yang diri kita perbuat? Sudah sesuaikah apa yang diri kita perbuat? Dan dan lain sebagainya. Selain “diri” secara umum, penting untuk dikaji potensi dan kelemahan yang ada si dalam diri kita sehingga nantinya kita bisa memperbaikinya dimasa mendatang. Selamat membaca!

Siapakah diri kita?
Kira-kira semua sepakat jika ditanya maka jawabanya adalah “manusia”. Di dunia ini sudah banyak sekali kita melihat manusia dengan berbagai ragamnya. Ada yang putih, hitam, coklat sampai terbagi menjadi berbagai macam ras dan suku bangsa. Semua itu adalah makhluk Allah yang diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Jadi sebenarnya, manusia adalah “wakil” Allah di muka bumi ini untuk mengelola dan mengatur sesuai petunjuknya.

Tugas dan Fungsi Manusia
1. Tugas manusia sebagai Abdullah (hamba Allah)
Mengapa manusia bertugas sebagai abdullah? Untuk menjawab masalah ini bisa dikaitkan dengan proses kejadian manusia yang telah dikemukakan terdahulu. pada dasarnya manusia terdiri atas dua substansi, yaitu jasad/materi dan roh/immateri. Jasad manusia berasal dari alam materi (saripati yang berasal dari tanah), sehingga eksistensinya mesti tunduk kepada aturan-aturan atau hukum Allah yang berlaku di alam materi (Sunna-tullah). Sedangkan roh-roh manusia, sejak berada di alam arwah, sudah mengambil kesaksian di hadapan Tuhannya, bahwa mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya dan bersedia tunduk dan patuh kepadaNya (Q.S. al-A’raf: 172).
Karena itulah, kalau manusia mau konsisten terhadap eksistensi dirinya atau aturannya, maka salah satu tugas hidup yang harus dilaksanakannya adalah abdullah (hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdi kepadaNya).

2. Tugas manusia sebagai Khalifah Allah
Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 30:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Karena itulah maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S. Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah : 16), dengan cara beriman dan beramal saleh (Q.S. al-Raâd : 29), bekerjasama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam menegakkan kesabaran (Q.S. al-Ashr : 1-3). Karena itu tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepadaNya (abdullah).

Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai dua tiga utama, yaitu: (1) sebagai abdullah, yakni hamba Allah yang harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan KehendakNya serta mengabdi hanya kepadaNya; dan (2) sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang meliputi pelaksanaan tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam masyarakat, dan (3)tugas kekhalifahan terhadap alam. Dalam bahasa yang sederhana, kegiga hubungan itu diistilahkan(Hablum Minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal ‘Alam)

Perangkat Analisa Diri
Setelah secara umum kita mengetahui posisi dan tugas kita, point ini rekan-rekanita sekalian diajak untuk meneliti “diri” dalam artian yang sempit. Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan:
1. kekuatan (strength)
kekuatan, kelebihan atau potensi apakah yang dimiliki diri kita? Itu penting sebagai bagan analisa mulai dari potensi, sifat dan materi.
2. kelemahan (weaknesses).
Setelah tahu kekuatan/ kelebihan diri kita, cobalah untuk menginventarisir seberapa banyak kelemahan atau kekurangan diri kita. Jika kita tahau kekurangan kita, nantinya itu mencati catatan kita untuk memperbaiki dan mengubahnya menjadi kekuatan..
Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:
3. peluang (opportunities)
dengan kekuatan dan beberapa kelemahan yang diri kita meliki, sebenarnya berapa banyak peluang yang baik untuk kita? Itu juga menjadi catatan dirikita dalam melangkah dan ber-evaluasi. Apakah peluang yang selama ini ada belum kita maksimalkan? Coba hitung berapa peluangnya.
4. ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi diri kita.
Ancaman apa sajakah yang bakal menghadang diri kita? Itu juga perlu dianalisa. Apakah ancaman itu bisa kita subah menjadi suatu tantangan yang dapat ditaklukkan? Atau minimal kita tahu bahaya atau sebuah resiko untuk diri kita berhati-hati dalam melangkah.

Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka diri kita menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri secara optimal.

Mencari Identitas Diri
Berikutnya kita akan mencari tahu untuk mencapai kondisi diri yang benar, dimana posisi diri kita pada saat melatih pemahaman. Dalam hal ini dikenal empat jendela diri, dimana seseorang berada dalam penilaian, adakalanya posisi tersebut dapat membantu bagi kita untuk melangkah lebih lanjut, empat quadran jendela yang dimaksud dikenal dengan Johari Windows;
Quadran Johari Windows
Kita Tahu
Orang Lain Tahu Kita Tahu
Orang Lain Tidak Tahu
Orang Tahu
Kita Tidak Tahu Orang Tidak Tahu
Kita Tidak Tahu

• Kita tahu, orang lain tahu. Jendela yang memerlihatkan Posisi dimana diri kita tahu siapa diri kita dan mengerti apa yang kita bisa serta apa kemampuan kita. Begitu juga dengan orang lain mampu memahami dan tahu dengan tingkah laku dan kemampuan kita.
• Kita tahu, orang lain tidak tahu. jendela yang memerlihatkan diri, dimana kita tahu siapa kita, namun orang lain tak mengetahuinya. Seakan berada dalam tabir yang tak dapat terlihat oleh orang lain terhadap apa yang kita punyai, meskipun kita memahami tapi orang lain tidak.

• Orang tahu, kita tidak tahu. jendela yang memerlihatkan diri pada orang lain, siapa kita dan apa yang kita miliki, namun uniknya diri kita sendiri tidak tahu apa yang kita miliki.

• Orang tidak tahu, kita tidak tahu. Jendela yang memerlihatkan diri yang semu tanpa sesuatu yang dapat dipahami dan diketahui oleh orang lain, begitu juga dengan diri kita sendiri tidak paham dengan apa yang terjadi dan yang kita miliki.

Saat kita sudah mengetahui siapa dan apa yang kita miliki dalam diri, proses berikutnya adalah pengembangan kemampuan dan upaya-upaya untuk menutupi kelemahan. Pada dasarnya kelemahan adalah sikap kita terhadap kekurangan yang kita miliki, jika saja kita mampu mengubah kekurangan itu menjadi satu kekuatan untuk bergerak ke bagian level yang lebih baik, maka akan lebih mudah mematangkan