Senin, 23 Januari 2017

STRUKTUR KEBAHASAAN CERPEN



Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas XI
Kurikulum 2013





A.     PENGERTIAN
Cerpensingkatanceritapendek:
O     Selesaidalamsekalibaca
O     Biasanyaantara 1500 – 3000 kata (6 – 10 halaman)
O     Hanyaberisisatutemadansatukonflik
O     Berceritatentangsepenggalperistiwadalamkehidupantokoh.

B.      STRUKTUR CERPEN
Abstrak
·         Abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita.
·         Abstrak pada sebuah teks cerita pendek bersifat opsional, artinya
sebuah teks cerpen bisa saja tidak melalui tahapan ini.

Orientasi
·         Orientasi merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen.
·         Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca.
·         Dengan kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis.

Komplikasi
·         Komplikasi berisi urutan kejadian, dimana antar kejadian hanya dihubungkan secara sebab akibat, artinya peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
·         Pada tahapan komplikasi  ini akan didapati:
Ø  karakter atau watak pelakucerita yang diekspresikan dalam ucapan dan tindakan tokoh.
Ø  berbagai kerumitan (konflik) yang akan mengarah pada klimaks, yaitu saat sebuah konflik mencapai tingkat intensitastertinggi.
Ø  Klimaks ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai konflik danmenentukan bagaimana konflik tersebut diselesaikan dalam sebuah cerita.

Evaluasi
Ø  Pada tahapan evaluasi konflik yangterjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.

Resolusi
Ø  Resolusi merupakan tahapan yang mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.

Koda/Reorientasi
Ø  Koda merupakan bagian teks cerpen yang berisi nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembacadari sebuah teks. Koda juga biasa disebut reorientasi. Sama halnya dengan tahapan abstrak, koda ini bersifat opsional.






C.     UNSUR KEBAHASAAN CERPEN

Majas
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang yang mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.

Beberapa majas yang sering digunakan:
a.       Majas Litotes: pengungkapan yang bertujuan merendahkan diri. 
Contoh: Mampirlah ke gubuk kami (Padahal rumahnya besar dan mewah )
b.      Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
c.       Majas Personifikasi: mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup  Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
d.      Majas Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknyabagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”.  
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
e.       Majas Metafora: pengungkapan yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. 
Contoh: cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.

Ungkapan/Idiom
·         kecil hati = penakut
·         besar hati = (-) sombong, (+) bangga
·         berat hati = kurang suka melakukan sesuatu pekerjaa/terpaksa
·         lapang hati = sabar
·         tinggi hati = sombong; congkak
·         setengah hati = terpaksa/enggan
·         jatuh hati = menjadi cinta
·         perang dingin = perang tanpa senjata
·         uang panas = uang tidak halal
·         kambing hitam = orang yang disalahkan
·         kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
·         sebatang kara = sendirian
·         naik daun = terkenal/populer
·         berbadan dua = hamil
·         pertemuan empat mata = pertemuan dua orang
·         kaki lima = emperan/pingggir jalan, depan rumah orang

Peribahasa
1.      Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

2.      Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

3.      Ada padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

4.      Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

5.      Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar