Senin, 28 Maret 2011

EJAAN

Secara umum, orang menganggap bahwa ejaan berhubungan dengan melisankan bahasa. Hal itu terjadi karena orang terikat pada kata atau nama itu. Di dalam bahasa, sebetulnya ejaan berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ejaan adalah cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat) dengan menggunakan huruf dan tanda baca.

Di dalam perkembangannya, bahasa Indonesia pernah menggunakan beberapa macam ejaan. Mulai tahun 1901, penulisan bahasa Indonesia (waktu itu masih bernama bahasa Melayu) dengan abjad Latin mengikuti aturan ejaan yang disebut Ejaan van Ophusyen. Peraturan ejaan itu digunakan sampai bulan Maret 1947, yaitu ketika dikeluarkan peraturan ejaan yang baru oleh Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan, Mr. Soewandi- dengan Surat Keputusan No. 264/Bhg. A. tanggal 19 Maret 1947 (kemudian diperbaharui dengan lampiran pada Surat Keputusan tanggal 1 April 1947, No. 345/Bhg. A). Peraturan ejaan yang baru itu disebut Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.

Pada saat ini bahasa Indonesia menggunakan ejaan yang disebut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai Agustus 1972, setelah diresmikan di dalam pidato kenegaraan Presiden Suharto pada tanggal 16 Agustus 1972. Penjelasan lebih lanjut mengenai aturan ejaan itu dimuat dalam (Pedoman Umum) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan dilampirkan pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0196?U/1975, tanggal 27 Agustus 1975. Di dalam pedoman itu diatur hal-hal mengenai

(1) Pemakaian huruf,

(2) Penulisan huruf,

(3) Penulisan kata,

(4) Penulisan unsur serapan dan,

(5) Tanda baca.

Berikut ini disajikan beberapa segi yang dirasakan belum mantap mengenai penerapan aturan ejaan seperti yang dikemukakan di dalam pedoman itu, yaitu beberapa hal yang menyangkut pemakaian huruf, penulisan huruf, penulisan kata dan penulisan unsur serapan.

  1. 1. Pemakaian Huruf
    1. Abdjad

Di dalam Abjad bahasa Indonesia ada 26 huruf yang digunakan, yaitu sebagai berikut :

Huruf Dibaca Huruf Dibaca

A a B be

O o C ce

P pe D de

Q ki E e

R er F ef

S es G ge

T te H ha

U u I i

V fe J je

W we K ka

X eks L el

Y ye M em

Z zet N en

Singkatan kata (termasuk singkatan kata asing) yang dibaca huruf demi huruf dilafalkan menurut bahasa Indonesia. Seperti :

Singkatan Dibaca Bukan Dibaca

ABC a-be-ce e-bi-ci

BBC be-be-ce bi-bi-ci

ICCU i-ce-ce-u a-si-si-yu

IGGI i-ge-ge-I ai-ji-ji-ai

IUD i-u-de ai-yu-di

LCC el-ce-ce el-si-si

LPG el-pe-ge el-pi-ji

YMCA ye-em-ce-a way-em-si-e

MTQ em-te-ki em-te-kyu

TV te-fe ti-fi

Pemenggalan Kata pada Kata Dasar

Hal yang terpenting dalam pemenggalan kata pada kata dasar adalah sebagai berikut :

1) Kalau di tengah kata ada dua buah konsonan yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua konsonan itu.

Contoh : pan-dai cap-lok

swas-ta Ap-ril

2) Kalau di tengah kata ada tiga buah konsonan atau lebih, pemenggalannya dilakukan di antara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua.

Contoh : in-stru-men bang-krut in-tra

ul-tra ben-trok

3) Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dipenggal serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal pada pergantian baris.

Contoh : la-pang-an pel-a-jar

pe-nuh-i per-gi-lah

  1. b. Penulisan Nama Diri

Penulisan nama diri (nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya) disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan khusus. Pertimbangan khusus itu menyangkut segi adat, hukum, atau kesejarahan.

Contoh : Universitas Padjadjaran

Universitas Gadjah Mada

Dji Sam Su

CV Oemar bakrie

Soetomo Poedjosoeparmo

  1. 2. Penulisan Huruf

  1. a. Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

Dalam Pedoman Umum Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan terdapat tiga belas penuisan huruf kapital. Berikut ini disajikan beberapa hal yang masih perlu diperhatikan :

1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam menuliskan ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya : Allah

Yang Mahakuasa

Bimbinglah hamba-Mu

Quran

Injil

atas rahmat-Mu (bukan atas rahmatMu)

dengan kuasa-Nya (bukan dengan kuasaNya)

dengan izin_ku (bukan dengan izinKu)

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama untuk menuliskan kata-kata, seperti imam, makmum, doa, puasa, dan misa.

Misalnya : Saya akan mengikuti misa di gereja itu.

Ia diangkat menjadi imam mesjid di kampungnya.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya : Haji Agus Salim Imam Hanafi

Sultan Hasanuddin Nabi Ibrahim

Akan tetapi, huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Benar

Ayahnya menunaikan ibadah haji.

Sebagai seorang sultan, ia tidak bertindak sewenang-wenang.

Salah

Ayahnya menunaikan ibadah Haji.

Sebagai seorang Sultan, tidak bertindak sewenang-wenang.

3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya : Gubernur Asnawi Mangku Alam

Letnan Kolonel Saladin

Presiden Carazon Aquino

Gubernur Irian Jaya

Rektor Universitas Indonesia

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya :

Sebagai seorang gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.

(bukan : Sebagai seorang Gubernur yang baru, ia berkelilinag di daerahnya untuk berkenalan dengan masyarakat yang dipimpinnya.)

Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi kolonel.

(bukan : Hari Senin yang lalu Lenan Kolonel Saladin dilantik menjadi Kolonel.)

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Misalnya : bangsa Indonesia

suku Sunda

bahasa Inggris

Perhatikan pelulisan yang berikut.

mengindonesiakan kata-kata asing

keinggris-inggrisan

kebelanda-belandaan

Perlu kita ingat bahwa yang dituliskan dengan huruf kapital hanya nama bangsa; nama suku, dan nama bahasa, sedangkan kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.

Misalnya :

Benar Salah

bangsa Indonesia Bangsa Indonesia

suku Melayu Suku Melayu

bahasa Spanyol Bahasa Spanyol

5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya :

Benar Salah

tahun Masehi Tahun Masehi

bulan Agustus Bulan Agustus

hari Natal Hari Natal

Perang Candu perang Candu

Proklamasi Kemerdekaan proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia Republik Indonesia

6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.

Misalnya :

Benar Salah

Teluk Jakarta teluk Jakarta

Bukit Barisan bukit Barisan

Danau Toba danau Toba

Selat Karimata selat Karimata

Sungai Mahakam sungai Mahakam

Asia Tenggara Asia tenggara

Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.

Berlayar sampai ke teluk.

Jangan m,andi di danau yang kotor.

Mereka menyeberangi selat yang dangkal.

7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

Misalnya :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Majelis Permusyawaratan Rakyat

Undang-undang Dasar 1945

Perhatikan penulisan berikut :

Benar

Dia menjadi pegawai di salah sebuah departemen.

Menurut undang-undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun.

Salah

Dia menjadi pegawai di salah sebuah Departemen.

Menurut Undang-Undang, perbuatan itu dapat dijatuhi hukuman setinggi-tingginya lima tahun.

8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Misalnya :

Kapan Bapak berangkat ?

Apakah itu, Bu?

Surat Saudara sudah saya terima.

Saya akan disuntik, Dok?

Di mana rumah Bu Katarina?

Perhatikan penulisan yang berikut .

Benar

Kita harus menghormati ayah dan ibu kita.

Semua adik dan kakak saya akan berkeluarga.

Kami sendang menunggu Pak Guru.

Rumah Pak Lurah terletak di tengah-tengah desa.

Menurut keterangan Bu Dokter penyakit saya tidak parah.

Salah

Kita harus menghormati Ayah dan Ibu kita.

Semua Adik dan Kakak saya akan berkeluarga.

Kami sendang menunggu pak guru.

Rumah pak lurah terletak di tengah-tengah desa.

Menurut keterangan bu dokter penyakit saya tidak parah.

9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Misalnya :

Benar

Tahukan Anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan?

Apakah kegemaran Anda?

Salah

Tahukan anda bahwa gaji pegawai negeri dinaikkan?

Apakah kegemaran anda?

  1. b. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan, yang dalam tulisan tangan atau ketikan dinyatakan dengan tanda garis bawah, dipakai untuk

(1) menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan,

(2) menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata, dan

(3) menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali kata yang telah disesuaikan ejaannya.

Misalnya :

Majalah bahan dan Sarana sangat digemari para pengusaha.

Sudahkan Anda membaca buku Negara Kertagama karangan Prapanca?

Surat kabar Suara dan majalah Massa dapat merebut hari pembacanya.

Nama Latin untuk buah manggis adalah Garcinia Mangostana.

Sebenarnya, bukan saya yang harus mengerjakan hal itu, melainkan dia.

Huruf pertama kata tempe adalah t

  1. 3. Penulisan Kata

Mengenai penulisan kata, yang masih perlu kita perhatikan adalah sebagai berikut.

  1. Awalan di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Benar Salah

dikelola di kelola

ketujuh ke tujuh

  1. Gabungan kata yang salah satu unsurnya merupakan unsur terikat ditulis serangkai.

Benar Salah

saptakrida sapta krida

sapta-krida

subseksi sub seksi

sub-seksi

nonkolaborasi nonkolaborasi

non-kolaborasi

  1. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang mendapat awalan atau akhiran ditulis serangkaian atau ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur gabungan kata itu.

Benar Salah

bertolak belakang bertolakbelakang

Bertolak-belakang

tanda tangani tandatangani

tanda-tangani

mendarah daging mendarahdaging

mendarah-daging

  1. Bentuk dasar berupa gabungan kata yang sekaligus mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.

Benar Salah

melatarbelakangi melatar belakangi

melatar-belakangi

menghancurleburkan menghancur leburkan

menghancur-leburkan

penyebarluasan penyebar luasan

penyebar-luasan

dibumihanguskan dibumi hanguskan

dibumi-hanguskan

  1. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda hubung (-).

Bentuk Salah

non-Indonesia nonIndonesia

non Indonesia

non-Afrikanisme nonAfrikanisme

non Afrikanisme

  1. Kata ulang dituliskan dengan menggunakan tanda hubung di antara kedua unsurnya.

Benar Salah

anak-anak anak anak

undang-undang undang undang

terus-menerus terus menerus

  1. Kata depan di dan ke ditulis terpisah dri kata yang mengikutinya.

Benar Salah

di rumah dirumah

ke mana kemana

  1. Kata sandang si ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.

Benar Salah

si pengirim sipengirim

si penerima sipenerima

si pemalu sipemalu

si pencuri sipencuri

  1. Partikel per yang berarti ‘tiap’ dan ‘mulai’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya. Sebaliknya, per pada bilangan pecahan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Benar Salah

satu per satu turun satu persatu turun

dua pertiga dua per tiga

  1. Singkatan nama gelar sarjana kesehatan, dokter, seringkali dipermasalahkan. Di dalam lingkungan masyarakat muncul singkatan Dr. untuk dokter (kesehatan) dan DR untuk doktor (purnasarjana). Hal ini tentu saja bertentangan dengan kaidah karena singkatan Dr. diperuntukkan bagi gelar Doktor, sedangkan DR seolah-olah merupakan singkatan kata atau nama yang sama halnya dengan PT (perseroan terbatas), SD (sekolah dasar).
  1. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf kapital, tidak diikuti tanda titik.

Benar Salah

DPR D.P.R

PT P.T.

SMP S.M.P

SD S.D.

  1. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.

Benar Salah

sda. s.d.a.

ttd. t.t.d.

yad. y.a.d.

  1. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.

Benar Salah

cm cm.

Rp Rp.

km km.

  1. Akronim nama diri, yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Benar Salah

Golkar GOLKAR

Kowani KOWANI

Bappenas BAPPENAS

  1. 4. Penulisan Unsur Serapan

Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun dari bahasai asing Sansekerta, Arab, Pertugis, Belanda, Inggris, dan bahasa asing lain.

Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu (1) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan penulisannyadisesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Untuk keperluan itu telah diusahakan ejaan asing hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesia masih dpat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia, serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan penyesuaian tadi.

Berikut ini contoh unsur serapan itu.

Baku Tidak Baku

apotek apotik

atlet atlit

atmosfer atmosfir

aktif aktip

aktivitas aktifitas

arkais arkhais

arkeologi arkheologi

akhir ahir ; akir

akhlak ahlak

advis adpis

advokat adpokat

adjektif ajektif

asas azas

asasi azasi

analisis analisa

menganalisis menganalisa

penganalisisan penganalisaan

ambulans ambulan

anggota anggauta

beranggotakan beranggautakan

keanggotaan keanggautaan

balans balan

definisi difinisi

depot depo

diferensial differensial

ekspor eksport

ekstrover ekstrovert

ekuivalen ekwivalen

esai esei

formal formil

Februari Pebruari

filologi philologi

fisik phisik

Foto photo

frekuensi frekwensi

film filem

hakikat hakekat

hierarki hirarki

hipotesis hipotesa

intensif intensip

insaf insyaf

ikhlas ihlas

ikhtiar ihtiar

impor import

intriver introvert

istri isteri

iktikad itikad

ijazah ijasah

izin ijin

ilustrasi illustrasi

jenderal jendral

jadwal jadual

kartotek kartotik

komedi komidi

konkret konkrit

karier karir

kaidah kaedah

khotbah khutbah

berkhotbah berkhutbah

konsepsional konsepsionil

konferensi konperensi

kreativitas kreatifitas

kongres konggres

kompleks komplek

katalitas katalisa

kuantum kwantum

konsekuensi konsekuwensi

kualifikasi kwalifikasi

kualitas kwalitas

kuarsa kwarsa

kuitansi kwitansi

kuorum kworum

kuota kwota

konfrontasi konfrontir

dikonfrontasi dikonfrontir

konsinyasi konsinyir

dikonsinyasi dikonsinyir

koordinasi koodinir, kordinir

dikoordinasi dikoordinir

konduite kondite

kategori katagori

dikategorikan dikatagorikan

konsesi konsessi

kelas klas

klasifikasi kelasifikasi

linguistik lingguistik

lazim lajim

likuidasi likwidasi

metode metoda

motif motip

motivasi motifasi

masyarakat masarakat

mantra mantera

manajemen managemen

manajer manager

massa masa (orang banyak)

masalah masaalah

masal massal

misi missi

November Nopember

nasihat nasehat

penasihat penasehat

nasionalisasi nasionalisir

dinasionalisasikan dinasionalisir

operasional operasionil

objek obyek

ons on

organisasi organisir

problem problim

problematik problimatik

positif positip

produktif produktip

produktivitas produktifitas

psikis psikhis

psikologi psikhologi

paspor pasport

putra putera

putri puteri

produksi produsir

memproduksi memprodusir

proklamasi praklamir

diproklamasikan diproklamirkan

profesi professi

keprofesian keprofessian

profesor professir

rasional rasionil

resistans resistan

rezeki rejeki

risiko resiko

sistem sistim

sistematika sistimatika

sistematis sistimatis

spesies spesis

sintetis sintesa

spiritual spirituil

subjek subyek

sintesis sintesa ; sintese

syakwasangka sakwasangka

syukur sukur

mensyukuri mensukuri

sah syah

sahih syahih

saraf syaraf

sutera sutra

standar standard

standardisas standarisasi

survai survei

sukses sakses

teori tiori

teoretis teoritis

telegram tilgram

telepon tilpun

tradisional tradisionil

tafsiran tapsiran

tarif tarip

teknik tehnik

teknisi tehnisi

teknologi tehnologi

teleks telek

tripleks triplek

terampil trampil

keterampilan ketrampilan

terap trap

penerapan penetrapan

transpor transport

transportasi transportir

teladan tauladan

keteladanan ketauladanan

diteladani ditauladani

tim team

terjemah terjamah

varietas varitas

wujud ujud

berwujud berujud

perwuudan perujudan

zaman jamah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar