DAFTAR MASALAH
001.
Badan terlalu
kurus, atau terlalu gemuk
002.
Warna kulit
kurang memuaskan
003.
Berat badan terus
berkurang, atau bertambah.
004.
Badan terlalu
pendek, atau terlalu gemuk.
005.
Secara jasmaniah
kurang menarik.
006.
Belum mampu
memikirkan dan memilih pekerjaan yang akan dijabat nantinya.
007.
Belum mengetahui
bakat diri sendiri untuk jabatan/pekerjaan apa.
008.
Kurang memiliki
pengetahuan yang luas tentang lapangan pekerjaan dan seluk beluk jenis-jenis
pekerjaan.
009.
Ingin memperoleh
bantuan dalam mendapatkan pekerjaan sambilan untuk melatih diri bekerja sambil
sekolah.
010.
Khawatir akan
pekerjaan yang dijabatnya nanti; jangan-jangan memberikan penghasilan yang
tidak mencukupi.
011.
Terpaksa atau
ragu-ragu memasuki sekolah ini.
012.
Meragukan
kemanfaatan memasuki sekolah ini.
013.
Sukar
menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah.
014.
Kurang meminati
pelajaran atau jurusan atau program yang diikuti.
015.
Khawatir tidak
dapat menamatkan sekolah pada waktu yang direncanakan.
016.
Fungsi dan/atau
kondisi kesehatan mata kurang baik.
017.
Mengalami
gangguan tertentui karena cacat jasmani.
018.
Fungsi dan/atau
kondisi kesehatan hidung kurang baik.
019.
Kondisi kesehatan
kulit sering terganggu.
020.
Gangguan pada
gigi.
021.
Ragu akan
kemampuan saya untuk sukses dalam bekerja.
022.
Belum mampu
merencanakan masa depan.
023.
Takut akan
bayangan masa depan.
024.
Mengalami masalah
karena membanding-bandingkan pekerjaan yang layak atau tidak layak untuk
dijabat.
025.
Khawatir
diperlakukan secara tidak wajar atau tidak adil dalam mencari dan/atau melamar
pekerjaaan.
026.
Sering tidak
masuk sekolah.
027.
Tugas-tugas
pelajaran tidak selesai pada waktunya.
028.
Sukar memahami
penjelasan guru sewaktu pelajaran berlangsung.
029.
Mengalami
kesulitan dalam membuat catatan pelajaran.
030.
Terpaksa
mengikuti mata pelajaran yang tidak disukai.
031.
Fungsi dan/atau
kondisi kerongkongan kurang baik atau sering terganggu,misalnya serak.
032.
Gagap dalam
berbicara.
033.
Fungsi dan/atau
kondisi kesehatan telinga kurang baik.
034.
Kurang mampu berolahraga
karena kondisi jasmani yang kurang baik.
035.
Gangguan pada
pencernaan makanan.
036.
Kurang yakin
terhadap kamampuan pendidikan sekarang ini dalam menyiapkan jabatan tertentu
nantinya.
037.
Ragu tentang
kesempatan memperoleh pekerjaan sesuai dengan pendidikan yang diikuti sekarang
ini.
038.
Ingin mengikuti
kegiatan pelajaran dan/atau latihan khusus tertentu yang benar-benar menunjang
proses mencari dan melamar pekerjaan setamat pendidikan ini.
039.
Cemas kalau
menjadi penganggur setamat pendidikan ini.
040.
Ragu apakah setamat
pendidikan ini dapat bekerja secara mandiri.
041.
Gelisah dan/atau
melakukan kegiatan tidak menentu sewaktu pelajaran berlangsung, misalnya
membuat coret-coretan dalam buku,cenderung mengganggu teman.
042.
Sering malas
belajar.
043.
Kurang
konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
044.
Khawatir
tugas-tugas pelajaran hasilnya kurang memuaskan atau rendah.
045.
Mengalami masalah
kerena kemajuan atau hasil belajar hanya diberitahukan pada akhir catur wulan.
046.
Sering pusing
dan/atau mudah sakit.
047.
Mengalami
gangguan setiap datang bulan.
048.
Secara umum
merasa tidak sehat.
049.
Khawatir mengidap
penyakit turunan.
050.
Selera makan
sering terganggu.
051.
Hasil belajar
atau nilai-nilai kurang memuaskan.
052.
Mengalami masalah
dalam belajar kelompok.
053.
Kurang berminat
dan/atau kurang mampu mempelajari buku pelajaran.
054.
Takut dan/atau
kurang mampu berbicara di dalam kelas dan/atau di luar kelas.
055.
Mengalami
kesulitan dalam ejaan, tata bahasa dan/atau perbendaharaan kata dalam Bahasa
Indonesia.
056.
Mengalami masalah
dalam menjawab pertanyaan ujian.
057.
Tidak mengetahui
dan/atau tidak mampu menerapkan cara-cara belajar yang baik.
058.
Kekurangan waktu
untuk belajar.
059.
Mengalami masalah
dalam menyusun makalah, laporan atau karya tulis lainnya.
060.
Sukar mendapatkan
buku pelajaran yang diperlukan.
061.
Mengidap penyakit
kambuhan.
062.
Alergi terhadap
makanan atau keadaan tertentu.
063.
Kurang atau susah
tidur.
064.
Mengalami
gangguan akibat merokok atau minuman atau obat-obatan.
065.
Khawatir tertular
penyakit yang diderita orang lain.
066.
Mengalami
kesulitan dalam pemahaman dan penggunaan istilah dan/atau Bahasa Inggris dan/atau
bahasa asing lainnya.
067.
Kesulitan dalam
membaca cepat dan/atau memahami isi buku pelajaran.
068.
Takut menghadapi
ulangan/ujian.
069.
Khawatir
memperoleh nilai rendah dalam ulangan/ujian ataupun tugas-tugas.
070.
Kesulitan dalam
mengingat materi pelajaran.
071.
Seringkali tidak
siap menghadapi ujian.
072.
Sarana belajar di
sekolah kurang memadai.
073.
Orang tua kurang
peduli dan/atau kurang membantu kegiatan belajar di sekolah dan/atau dirumah.
074.
Anggota keluarga
kurang peduli dan/atau kurang membantu kegiatan belajar di sekolah dan/atau
dirumah.
075.
Sarana belajar
dirumah kurang memadai.
076.
Sering mimpi
buruk.
077.
Cemas atau
khawatir tentang sesuatu yang belum pasti.
078.
Mudah lupa.
079.
Sering melamun
atau berkhayal.
080.
Ceroboh atau
kurang hati-hati.
081.
Cara guru
menyajikan pelajaran terlalu kaku dan/atau membosankan.
082.
Guru kurang
bersahabat dan/atau membimbing siswa.
083.
Mengalami masalah
karena disiplin yang diterapkan oleh guru.
084.
Dirugikan karena
dalam menilai kemajuan atau keberhasilan siswa guru kurang objektif.
085.
Guru kurang
memberikan tanggung jawab kepada siswa.
086.
Guru kurang adil
atau pilih kasih.
087.
Ingin dekat
dengan guru.
088.
Guru kurang
memperhatikan kebutuhan dan/atau keadaan
siswa.
089.
Mendapat
perhatian khusus dari guru tertentu.
090.
Dalam memberikan
pelajaran dan/atau berhubungan dengan
siswa sikap dan/atau tindakan guru
sering berubah-ubah sehingga membingungkan siswa.
091.
Sering murung
dan/atau merasa tidak bahagia.
092.
Mengalami
kerugian atau kesulitan karena terlampau hati-hati.
093.
Kurang serius
menghadapi sesuatu yang penting.
094.
Merasa hidup ini
kurang berarti.
095.
Sering gagal
dan/atau mudah patah semangat.
096.
Khawatir akan
dipaksa melanjutkan pelajaran setamat sekolah ini.
097.
Kekurangan
informasi tentang pendidikan lanjutan yang dapat dimasuki setamat sekolah ini.
098.
Ragu tentang
kemanfaatan pendidikan lanjutan setamat sekolah ini.
099.
Khawatir tidak
mampu melanjutkan pelajaran setamat dari sekolah ini dan/atau terlalu memikirkan pendidikan lanjutan
setamat sekolah ini.
100.
Ragu apakah
sekolah sekarang ini mampu memberikan modal yang kuat bagi para siswanya untuk
menempuh pendidikan yang lebih lanjut.
101.
Khawatir tidak
tersedia biaya untuk melanjutkan pekerjaan setamat sekolah ini.
102.
Tidak dapat
mengambil keputusan tentang apakah akan mencari pekerjaan atau melanjutkan
pelajaran setamat sekolah ini.
103.
Khawatir tuntutan
dan proses pendidikan lanjutan setamat sekolah ini sangat berat.
104.
Terdapat
pertentangan pendapat dengan orang tua dan/atau
anggota keluarga lain tentang rencana melanjutkan pelajaran setamat
sekolah ini.
105.
Khawatir tidak
mampu bersaing dalam upaya memasuki pendidikan lanjutan setamat sekolah ini.
106.
Mudah gentar atau
khawatir dalam menghadapi dan/atau
mengemukakan sesuatu.
107.
Penakut, pemalu,
dan/atau mudah menjadi bingung.
108.
Keras kepala atau
sukar mengubah pendapat sendiri meskipun kata orang lain pendapat itu salah.
109.
Takut mencoba
sesuatu yang baru.
110.
Mudah marah atau
tidak mampu mengendalikan diri.
111.
Mengalami masalah
untuk pergi ke tempat peribadatan.
112.
Mempunyai
pandangan dan/atau kebiasaan yang tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah agama.
113.
Tidak mampu
melaksanakan tuntutan keagamaan dan/atau khawatir tidak mampu menghindari
larangan yang ditentukan oleh agama.
114.
Kurang menyukai
pembicaraan tentang agama.
115.
Ragu dan ingin
memperoleh penjelasan lebih banyak tentang kaidah-kaidah agama.
116.
Mengalami
kesulitan dalam mendalami agama.
117.
Tidak memiliki
kecakapan dan/atau sarana untuk
melaksanakan ibadah agama.
118.
Mengalami masalah
karena membandingkan agama yang satu dengan yang lainnya.
119.
Bermasalah karena
anggota keluarga tidak seagama.
120.
Belum menjalankan
ibadah agama sebagaimana diharapkan.
121.
Merasa kesepian
dan/atau takut ditinggal sendiri.
122.
Sering bertingkah
laku, bertindak, atau bersikap kekanak-kanakan.
123.
Rendah diri atau
kurang percaya diri.
124.
Kurang terbuka
terhadap orang lain.
125.
Sering
membesar-besarkan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu.
126.
Berkata dusta
dan/atau berbuat tidak jujur untuk
tujuan-tujuan tertentu, seperti membohongi teman,berlaku curang dalam ujian.
127.
Kurang mengetahui
hal-hal yang menurut orang lain dianggap baik atau buruk,benar atau salah.
128.
Tidak dapat
mengambil keputusan tentang sesuatu karena kurang memahami baik-buruknya atau
benar-salahnya sesuatu itu.
129.
Merasa terganggu
oleh kesalahan atau keburukan orang lain.
130.
Tidak mengetahui
cara-cara yang tepat untuk mengatakan kepada orang lain tentang sesuatu yang
baik atau buruk,benar atau salah.
131.
Khawatir atau
merasa ketakutan akan akibat perbuatan melanggar kaidah-kaidah agama.
132.
Kurang menyukai
pembicaraan yang dilontarkan di tempat peribadatan.
133.
Kurang taat
dan/atau kurang khusyuk dalam
menjalankan ibadah agama.
134.
Mengalami masalah
karena memiliki pandangan dan/atau sikap
keagamaan yang cenderung fanatik atau berprasangka.
135.
Meragukan manfaat
ibadah dan/atau upacara keagamaan.
136.
Tidak menyukai
atau tidak disukai seseorang.
137.
Merasa
diperhatikan, dibicarakan atau diperolokkan orang lain.
138.
Mengalami masalah
karena ingin lebih terkenal atau lebih menarik atau lebih menyenangkan bagi
orang lain.
139.
Mempunyai kawan
yang kurang disukai orang lain.
140.
Tidak mempunyai
kawan akrab, hubungan sosial terbatas atau terisolir.
141.
Merasa terganggu
karena melakukan sesuatu yang menjadikan orang lain tidak senang.
142.
Terlanjur
berbicara, bertindak atau bersikap yang tidak layak kepada orang tua dan/atau orang lain.
143.
Sering ditegur
karena dianggap melakukan kesalahan, pelanggaran atau sesuatu yang tidak layak.
144.
Mengalami masalah
karena berbohong atau berkata tidak layak meskipun sebenarnya dengan maksud
sekedar berolok-olok atau menimbulkan suasana gembira.
145.
Tidak melakukan
sesuatu yang sesungguhnya perlu dilakukan.
146.
Takut
dipersalahkan karena melanggar adat.
147.
Mengalami masalah
karena memiliki kebiasaan yang berbeda dari orang lain.
148.
Terlanjur melakukan
sesuatu perbuatan yang salah, atau melanggar nilai-nilai moral atau adat.
149.
Merasa bersalah
karena terpaksa mengingkari janji.
150.
Mengalami
persoalan karena berbeda pendapat tentang suatu aturan dalam adat.
151.
Kurang perduli
terhadap orang lain.
152.
Rapuh dalam
berteman.
153.
Merasa tudak
dianggap penting, diremehkan atau dikecam oleh orang lain.
154.
Mengalami masalah
dengan orang lain karena kurang perduli terhadap diri sendiri.
155.
Canggung dan/atau
tidak lancar berkomunikasi dengan orang lain.
156.
Membutuhkan
keterangan tentang persoalan seks, pacaran dan/atau perkawinan.
157.
Mengalami masalah
karena malu dan kurang terbuka dalam membicarakan soal seks, pacar dan/atau
jodoh.
158.
Khawatir tidak
mendapatkan pacar atau jodoh yang baik/cocok.
159.
Terlalu
memikirkan tentang seks, percintaan, pacaran atau perkawinan.
160.
Mengalami masalah
karena dilarang atau merasa tidak patut berpacaran.
161.
Bermasalah karena
kedua orang tua hidup berpisah atau bercerai.
162.
Mengalami masalah
karena ayah dan/atau ibu kandung telah meninggal.
163.
Mengkhawatirkan
kondisi kesehatan anggota keluarga.
164.
Mengalami masalah
karena keadaan dan perlengkapan tempat tinggal dan/atau rumah orang tua kurang
memadai.
165.
Mengkhawatirkan
kondisi orang tua yang bekerja terlalu berat.
166.
Tidak lincah dan
kurang mengetahui tentang tata krama pergaulan.
167.
Kurang pandai
memimpin dan/atau mudah dipengaruhi orang lain.
168.
Sering membantah
atau tidak menyukai sesuatu yang dikatakan/dirasakan orang lain atau dikatakan
sombong.
169.
Mudah tersinggung
atau sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain.
170.
Lambat menjalin
persahabatan.
171.
Kurang mendapat
perhatian dari jenis kelamin lain atau pacar.
172.
Mengalami masalah
karena ingin mempunyai pacar.
173.
Canggung dalam
menghadapi jenis kelamin lain atau pacar.
174.
Sukar mengendalikan
dorongan seksual.
175.
Mengalami masalah
dalam memilih teman akrab dari jenis kelamin lain atau pacar.
176.
Keluarga mengeluh
tentang keadaan keuangan.
177.
Mengkhawatirkan
keadaan orang tua yang bertempat tinggal jauh.
178.
Bermasalah karena
ibu atau bapak akan kawin lagi.
179.
Khawatir tidak mampu
memenuhi tuntutan atau harapan orang tua atau anggota keluarga lain.
180.
Membayangkan dan
berpikir-pikir seandainya menjadi anak dari keluarga lain.
181.
Mengalami masalah
karena kurang mampu berhemat atau kemampuan keuangan sangat tidak mencukupi,
baik untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan pekerjaan.
182.
Khawatir tidak
mampu menamatkan sekolah ini atau putus sekolah dan harus segera bekerja.
183.
Mengalami masalah
karena terlalu berhemat dan/atau ingin menabung.
184.
Kekurangan dalam
keuangan menyebabkan dalam pengembangan diri terhambat.
185.
Untuk memenuhi
keuangan terpaksa sekolah sambil bekerja.
186.
Mengalami masalah
karena takut atau sudah terlalu jauh berhubungan dengan jenis kelamin lain atau
pacar.
187.
Bertepuk sebelah
tangan dengan kawan akrab atau pacar.
188.
Takut
ditinggalkan pacar atau patah hati, cemburu atau cinta segitiga.
189.
Khawatir akan
dipaksa kawin.
190.
Mengalami masalah
karena sering dan mudah jatuh cinta dan/atau
rindu kepada pacar.
191.
Kurang mendapat
perhatian dan pengertian dari orang tua dan/atau anggota keluarga.
192.
Mengalami
kesulitan dengan bapak atau ibu tiri.
193.
Diperlakukan
tidak adil oleh orang tua atau oleh anggota keluarga lainnya.
194.
Khawatir akan
terjadinya pertentangan atau percekcokan dalam keluarga.
195.
Hubungan dengan
orang tua dan anggota keluarga kurang hangat, kurang harmonis dan/atau kurang menggembirakan.
196.
Mengalami masalah
karena ingin berpenghasilan sendiri.
197.
Berhutang
yang cukup memberatkan.
198.
Besarnya uang
yang diperoleh dan sumber-sumbernya tidak menentu.
199.
Khawatir akan
kondisi keuangan orang tua atau orang yang menjadi sumber keuangan;
jangan-jangan harus menjual atau menggadaikan harta keluarga.
200.
Mengalami masalah
karena keuangan dikendalikan oleh orang lain.
201.
Kekurangan waktu
senggang, seprti waktu istirahat, waktu luang d sekolah ataupun dirumah, waktu
libur untuk bersikap santai dan/atau melakukan kegiatan yang menyenangkan atau
rekreasi.
202.
Tidak
diperkenankan atau kurang bebas dalam menggunakan waktu senggang yang tersedia
untuk kegiatan yang disukai/diingini.
203.
Mengalami masalah
untuk mengikutikegiatan acara-acara gembira dan santai bersama kawan-kawan.
204.
Tidak mempunyai
kawan akrab untuk bersama-sama mengisi waktu senggang.
205.
Mengalami masalah
karena memikirkan atau membayangkan kesempatan waktu berlibur ditempat yang
jauh, indah, tenang dan menyenangkan.
206.
Mengalami masalah
karena menjadi anak tunggal, anak sulung, anak bungsu, satu-satunya anak
laki-laki atau satu-satunya anak perempuan.
207.
Hubungan kurang
harmonis dengan kakak atau adik atau dengan anggota keluarga lainnya.
208.
Orang tua atau
keluarga anggota lainnya terlalu berkuasa atau kurang memberi kebebasan.
209.
Dicurigai oleh
orang tua atau anggota keluarga lain.
210.
Bermasalah karena
dirumah orang tua tinggal orang atau anggota keluarga lain.
211.
Mengalami masalah
karena membanding-bandingkan kondisi keuangan sendiri dengan kondisi keuangan
orang lain.
212.
Kesulitan dalam
mendapatkan penghasilan sendiri sambil sekolah.
213.
Mempertanyakan
kemungkinan memperoleh beasiswa atau dana bantuan belajar lainnya.
214.
Orang lain
menganggap pelit dan/atau tidak mau membantu
kawan yang sedang mengalami kesulitan keuangan.
215.
Terpaksa berbagi
pengeluaran keuangan dengan kakak atau adik atau anggota keluarga lain yang
sama-sama membutuhkan biaya.
216.
Tidak mengetahui
cara menggunakan waktu senggang yang ada.
217.
Kekurangan
sarana, seperti biaya, kendaraan, televisi, buku-buku bacaan, dan lain-lain
untuk memanfaatkan waktu senggang.
218.
Mengalami masalah
karena cara melaksanakan kegiatan atau acara yang kurang tepat dalam
menggunakan waktu senggang.
219.
Mengalami masalah
dalam menggunakan waktu senggang karena tidak memiliki keterampilan tertentu,
seperti bermain musik, olah raga, menari dan sebagainya.
220.
Kurang berminat
atau tidak ada hal yang menarik dalam memanfaatkan waktu senggang yang
tersedia.
221.
Tinggal di
lingkungan keluarga atau tetangga yang kurang menyenangkan.
222.
Tidak sependapat
dengan orang tua atau anggota keluarga tentang sesuatu yang direncanakan.
223.
Orang tua kurang
senang kawan-kawan datang ke rumah.
224.
Mengalami masalah
karena rindu dan ingin bertemu dengan orang tua dan/atau anggota keluarga
lainnya.
225.
Tidak betah dan
ingin meninggalkan rumah karena keadaannya sangat tidak menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar