Sabtu, 03 Juli 2010

MAJAS DAN GAYA BAHASA

MENGGUNAKAN MAJAS DAN GAYA BAHASA
Peribahasa(maxim saying) adalah kalimat yang mengandung pegertian yang khas atau kalimat yang susunanya tetap dan biasanya mengiaskan maksud tertentu.
Contoh lempar batu sembunyi tangan (orang yang menyembukan kesalahan dirinya)
Ada uang ada barang
Bagai pinang dibelah dua
Sudah jatuh tertimpa tangga(bernasib sial)
Kalah jadi abu menang jadi arang
Ungkapan / idiom adalah gabungan dua kata atau lebih yang konsep maknanya menyatakan sesuatu maksud tertentu.
Contoh: mata-mata, anak emas, besar kepala, bermuka dua darah daging, gulung tikar, lintah darat, hidung belang dsb.
Majas (figurative language) adalah bahasa kias, gaya bahasa bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu.atau cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Contoh:
Semangatnya keras bagaikan baja
Raja siang keluar dari upuk timur.

JENIS MAJAS
a. Gaya Bahasa Perbandingan
Gaya bahasa perbandingan dapat dibagi menjadi 5, yaitu :
1. Majas Perumpamaan / Asosiasi
yaitu gaya bahasa yang memperbandingkan benda yang satu dengan benda yang lain dengan apa yang dilukiskan. Contoh :
Bibirnya merah bagai buah delima.
Kedua anak itu seperti pinang dibelah dua.

2. Majas Metafora
yaitu gaya bahasa perbandingan yang singkat dan padat yang dinyatakan secara implicit atau secara langsung. Contoh :
Pukul delapan malam dewi malam mulai memancarkan sinarnya.
Si jago merah telah melalap rumah itu.

3. Majas Personifikasi
yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat seperti manusia. Contoh :
Angin semilir menerpa mukaku.
Pohon nyiur melambai-lambai dipantai.

4. Majas Alegori
yaitu gaya bahasa perbandingan yang biasa memakai cerita untuk simbol-simbol untuk menyampaikan maksud tertentu. Contoh :
Orang itu bagaikan kancil.
Orang itu termenung seribu satu malam.

5. Majas Pleonasme
yaitu gaya pemakaian bahasa secara berlebih-lebihan.
Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
Walau keadaannya gelap gulita dia masih tetap meneruskan perjalanannya.

b. Gaya Bahasa Pertentangan
Gaya bahasa pertentangan dapat dibagi menjadi3
1. Majas Hiperbola
yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud memberi penekanan. Contoh :
Kini hidupnya benar-benar bermandikan uang.
Air matanya menganak sungai.

2. Majas Litotes
yaitu gaya bahasa pertentangan yang biasa memakai pernyataan untuk memperkecil sesuatu. Contoh :
Terimalah hadiahku yang sederhana ini.
Kalau sampai disana mampirlah kegubukku.

3. Majas Ironi
yaitu gaya bahasa pertentangan yang mengungkapkan pernyataan pertentangan dengan maksud mencemoh. Contoh :
Bagus sekali tulisanmu sampai-sampai aku tidak bisa membacanya.
Rapi benar kamarmu seperti kapal pecah.


c. Gaya Bahasa Pertautan/persamaan/disamakan/dihubungkan
Gaya bahasa pertautan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Majas Sinekdoke adalah gaya bahasa yang mengemukakan sesuatu dengan menyebutkan bagian tubuh seseorang/ benda dengan maksud untuk meyebutkan keseluruhan tubuh, benda,ataupun sebaliknya menyebutkan seluruhnya untuk sebagian
contoh sudah lama saya tidak melihat batang hidungnya
harga tiket itu Rp. 1000 per kepala
2. Majas Metonimia
yaitu gaya bahasa dengan menggunakan nama merk terkenal atau nama hal yang ditautkan dengan orang atau barang.
contoh
Sambil mengisap djarum dalam-dalam dibukanya lembaran-lembaran kompas.
Ayah pergi ke Cirebon menggunakan Kijang
Selain majas-majas yang disebutkan diatas juga ada jenis majas yang lain, misalnya :

1. Majas Eufemisme
yaitu gaya bahasa yang menggunakan bahasa sebagai pengganti kata lain dengan maksud untuk memperhalus atau menghindari hal-hal tabu. Contoh :
Para TKW ilegal banyak yang diamankan oleh pihak keamanan Malaysia.
Pramuniaga itu sedang melayani pelanggannya

2. Majas Alusio
yaitu gaya bahasa yang merujuk pada suatu karya sastra, tokoh cerita, atau suatu peristiwa,yang maksudnya dianggap sudah diketahui maksud sebenarnya oleh masyarakat Contoh
Dia sering bersifat kura-kura dalam perahu, sudah tahu tapi masih saja bertanya.
Dalam melakukan sebuah usaha kita harus selalu berakit-rakit ke hulu berenang renang ketepian

3. Majas Repetisi
yaitu gaya bahasa dengan melakukan pengulangan kata atau kelompok kata. Contoh :
Mengapa harus putus asa? Aku masih muda dan kuat! Mengapa harus putus asa? Mengapa harus putus asa?
Kalau kalian ingin lulus ujian nasional, harus terus belajar, belajar dan belajar

4. Majas Klimaks
yaitu gaya bahasa yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan.atau urutan-urutan pikiran yang setiap kali semakin meningkat kepentingannya dari maksud-maksud sebelumnya Contoh :
Jangankan uang, rumah, harta kekayaan, nyawa pun akan kukorbankan demi kebaikan keluarga.
Sejak lahir, bayi, balita, remaja ibunya sendiri yang mengasuhnya.


Latihan dan Kunci Jawaban Menentukan Majas Dalam Sebuah Contoh Kalimat

Tentukan Jenis Majas Pada Kalimat Di Bawah Ini:
1. Mukanya pucat bagaikan bulan kesiangan (Asosiasi/perumpamaan)
2. Semangatnya keras bagaikan baja (asosiasi)
3. Wajahnya cantik bersinar laksana bulan purnama (asosiasi)
4. Pemuda merupakan tulang punggung Negara ( metafora)
5. Hatinya landasan terakhir untuk perempuan itu (metafora)
6. Wanita yang di seberang jalan sana kisah cintanya sama halnya dengan cerita siti nurbaya(alusio)
7. Pemuda yang berjaket yang duduknya paling belakang hidupnya penuh kutukan,karena sama halnya seperti si Malin Kundang(alusio)
8. Ombak menerjang batu karang yang terdiam dengan sabar(personifikasi)
9. Hutan masih berselimutkan awan (personifikasi)
10. Dengan cepatnya pesawat itu melesat ke angkasa (pleonasme) meninggalkan landasan
11. Benar”peristiwa bom kuningan itu kusaksikan dengan mata dan kepalaku sendiri (p;eonasme)
12. Markas teroris itu dihujani peluru oleh pasukan DENSUS 88 anti terror mabes Polri(hiperbola)
13. Jantungnya hampir meledak ketika ayahnya salah satu korban bom kuningan(hiperbola)
14. Maklumlah saya orang kecil tidak bisa beli mobil mercy versi terbaru yang bapak miliki.(litotes)
15. Silahkan cicipi hidangan ala kadarnya ini(litotes)
16. Lain kali pabrik asin punya bapak mu jangan di bawa ke dalam sepatu! Bau tahuu(ironi)
17. Tangan pacar nya merangkul pinggang laki-laki yang mengendarai motor itu (sinekdoke)
18. Untuk dapat melihat pertunjukan itu, setiap kepal harus membayar Rp.50.000 perkepala(Sinekdoke)
19. Dia mengendarai panther saat pergi ke kantor(metonimia)
20. Ayahnya selalu menghisap djarum(metonimia)
21. Tunawisma yang sering tidur di pinggir toko roti tadi pagi ditemukan meninggal
22. Wanita tuna susila itu digelandang oleh Satpol PP
23. Hidup adalah bahtera yang memerlukan biduk dan sampan untuk menentukan maksud dan arah tujuan (Alegori)
24. Pantas saja dia di juluki si kancil karena dia pintar(alegori)
25. Kita harus bersatu untuk mencapai tujuan bersatu, dan bersatu dalam beraksi(repetisi)
26. Kalau sikap anda seperti ini pasti akan menyesal,dan meyesal kalau tidak lulus UN nanti, pasti lah menyesal(repetisi)
27. Dari kecil sampai dewasa, malah sampai setua ini engkau masih tetap seperti yang dulu(klimak)
28. Jangankan minta dibelikan jenis motor bebek, atau pun motor sport mobilpun akan bapak belikan kalau misalkan anda lulus UN nanti!(Klimaks)
29. Anda tidak lulus UN berarti bagus anda masih betah sekolah di SMK (Ironis)
30. Apalah daya saya orang yang buruk lupa masa mau kenalan pada gadis secantik kamu(litotes)

2 komentar:

  1. lol PEA materi gk
    bermutu

    BalasHapus
  2. Pa kalo ingin bnyak membernya gimana ?
    enak klo udah bnyak join mh menghasilkan rupiah

    BalasHapus